Pasca Penyegelan Kantor, Wali Nagari Bukik Sikumpa Mengaku Smartphone Miliknya Dibajak

Pasca Penyegelan Kantor, Wali Nagari Bukik Sikumpa Mengaku Smartphone miliknya Dibajak  

Payakumbuh (Minangsatu) - Wali Nagari Bukik Sikumpa, Zulfakhri Utama Putra akhirnya buka suara terkait polemik penyegelan kantor Wali Nagari yang ia pimpin. Melalui klarifikasi yang diterima wartawan yang dikirim via WhatsAps, dia mengaku bahwa smartphone miliknya di bajak oleh orang lain saat mengirim foto syur ke salah satu WAG.

"Saya Wali Nagari Bukik Sikumpa, Zulfakhri Utama Putra mengklarisifikasi terhadap isu isu yang berkembang. Bahwasanya, handphone saya telah dibajak oleh orang lain, yang mengirim foto yang tidak senonoh ke Group WA kader nagari. Sehingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Saya akan menyerahkan semua perihal permasalahan ini kepada pihak yang berwenang," ucapnya melalui video, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu, Camat Lareh Sago Halaban, Wahyu Marmora mengatakan bahwa pihaknya bersama TNI, Polri, pemuda dan unsur masyarakat lainnya telah melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut. Dalam proses mediasi tersebut disepakati segel yang dipasang oleh masyarakat di kantor wali nagari dibuka.

"Iya disepakati segel dan police line yang terpasang di kantor wali nagari kita buka," ujarnya.

Wahyu marmora mengatakan, bahwa sesuai dengan tuntutan masyarakat, untuk sementara jabatan Zulfakhri sebagai Wali Nagari Bukik Sikumpa di Non Aktifkan. Untuk sementara, roda pemerintahan nagari dikendalikan oleh kecamatan.

"Sesuai tuntutan masyarakat Wali Nagari di non aktifkan sementara. Senin depan, kita akan menugaskan salah seorang staf kita di kecamatan untuk mengendalikan situasi dan kondisi yang ada. Senin, akan kita keluarkan surat tugas nya," tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Luhak AKP Rika Susanto meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak anarkis menyikapi isu-isu yang beredar.

Sebelumnya, kantor Wali Nagari Bukik Sikumpa disegel oleh masyarakat. Penyegelan dilakukan, Kamis malam (10/10/2024), diduga terkait dengan kiriman foto syur oleh Wali Nagari ke salah satu Group WA.